Feeds:
Posts
Comments

Archive for May, 2008

True Love

Seorang bijak berkata kepadaku, “Anakku, mari kita bicara tentang cinta. Cinta apa yang kau miliki?” Merasa diri ini memang belum paham apa makna cinta yang sebenarnya, maka aku dengarkan baik-baik setiap wisdom yang menyemburat seperti cahaya.

Anakku, kamu harus membuka hatimu lebar-lebar agar bisa menangkap esensi cinta yang akan aku sampaikan. Simpan pertanyaanmu nanti, karena setiap pertanyaan itu terlahir dari akal. Seperti langit, akal melayang tinggi di atas bumi tempatmu berpijak. Dan kau pun akan jauh dari hati pijakanmu, satu-satunya titik yang mampu menangkap esensi cinta.

Lihat batang bunga mawar itu. Dia punya potensi untuk mempersembahkan bunga merah dan harum yang semerbak. Namun jika batang itu tak pernah ditanam, tak akan pernah mawar itu menghiasi kebunmu. Maka, hanya dengan membuka diri untuk tumbuhnya akar dan daun lah, batang mawar itu akan melahirkan bunga mawar yang harum. Demikian juga dengan hatimu, anakku. Kau harus membukanya, agar potensi cinta yang terkandung di dalamnya bisa merekah, lalu menyinari dunia sekitarmu dengan kedamaian.

Anakku, begitu sering kau bicara cinta. Cinta kepada istri, cinta kepada anak, cinta kepada agama, cinta kepada bangsa, cinta kepada filosofi, cinta kepada rumah, cinta kepada kebenaran, cinta kepada Tuhan… Apakah isi atau esensi dari cintamu itu? Kau bilang itu cinta suci, cinta sejati, cinta yang keluar dari lubuk hati yang paling dalam, cinta sepenuh hati, cinta pertama, … Apakah benar begitu, anakku?

***

Mungkin di kampung kau punya seekor kuda. Begitu sayangnya kau pada kuda itu. Setiap hari kau beri makan, minum, kau rawat bulunya, kau bersihkan, kau ajak jalan-jalan. Seolah kuda itu telah menjadi bagian dari hidupmu, seperti saudaramu. Kau mencintai kuda itu sepenuh hati. Namun, suatu ketika datang orang yang ingin membelinya dengan harga yang fantastis. Hatimu goyah, dan kau pun menjualnya. Cintamu tidak sepenuh hati, karena kau rela menjual cinta. Kau mencintai kuda, karena kegagahannya membuatmu bangga dan selalu senang ketika menungganginya. Namun, ketika datang harta yang lebih memberikan kesenangan, kau berpaling. Kau cinta karena kau mengharapkan sesuatu dari yang kau cintai. Kau cinta kudamu, karena mengharapkan kegagahan. Cintamu berpaling kepada harta, karena kau mengharapkan kekayaan. Ketika keadaan berubah, berubah pula cintamu.

Kau sudah punya istri. Begitu besar cintamu kepadanya. Bahkan kau bilang, dia adalah pasangan sayapmu. Tak mampu kau terbang jika pasangan sayapmu sakit. Cintamu cinta sejati, sehidup semati. Namun, ketika kekasihmu sedang tak enak hati yang keseratus kali, kau enggan menghiburnya, kau biarkan dia dengan nestapanya karena sudah biasa. Ketika dia sakit yang ke lima puluh kali, perhatianmu pun berkurang, tidak seperti ketika pertama kali kau bersamanya. Ketika dia berbuat salah yang ke sepuluh kali, kau pun menjadi mudah marah dan kesal. Tidak seperti pertama kali kau melihatnya, kau begitu pemaaf. Dan kelak ketika dia sudah keriput kulitnya, akan kan kau cari pengganti dengan alasan dia tak mampu mendukung perjuanganmu lagi? Kalau begitu, maka cintamu cinta berpengharapan. Kau mencintainya, karena dia memberi kebahagiaan kepadamu. Kau mencintainya, karena dia mampu mendukungmu. Ketika semua berubah, berubah pula cintamu.

Kau punya sahabat. Begitu sayangnya kau kepadanya. Sejak kecil kau bermain bersamanya, dan hingga dewasa kau dan dia masih saling membantu, melebihi saudara. Kau pun menyatakan bahwa dia sahabat sejatimu. Begitu besar sayangmu kepadanya, tak bisa digantikan oleh harta. Namun suatu ketika dia mengambil jalan hidup yang berbeda dengan keyakinanmu. Setengah mati kau berusaha menahannya. Namun dia terus melangkah, karena dia yakin itulah jalannya. Akhirnya, bekal keyakinan dan imanmu menyatakan bahwa dia bukan sahabatmu, bukan saudaramu lagi. Dan perjalanan kalian sampai di situ. Kau mencintainya, karena dia mencintaimu, sejalan denganmu. Kau mendukungnya, mendoakannya, membelanya, mengunjunginya, karena dia seiman denganmu. Namun ketika dia berubah keyakinan, hilang sudah cintamu. Cintamu telah berubah.

Kau memegang teguh agamamu. Begitu besar cintamu kepada jalanmu. Kau beri makan fakir miskin, kau tolong anak yatim, tak pernah kau tinggalkan ibadahmu, dengan harapan kelak kau bisa bertemu Tuhanmu. Namun, suatu ketika orang lain menghina nabimu, dan kau pun marah dan membakar tanpa ampun. Apakah kau lupa bahwa jalanmu mengajak untuk mengutamakan cinta dan maaf? Dan jangankan orang lain yang menghina agamamu, saudaramu yang berbeda pemahaman saja engkau kafirkan, engkau jauhi, dan engkau halalkan darahnya. Bukankah Tuhanmu saja tetap cinta kepada makhlukNya yang seperti ini, meskipun mereka bersujud atau menghinaNya? Kau cinta kepada agamamu, tapi kau persepsikan cinta yang diajarkan oleh Tuhanmu dengan caramu sendiri.

Anakku, selama kau begitu kuat terikat kepada sesuatu dan memfokuskan cintamu pada sesuatu itu, selama itu pula kau tidak akan menemukan True Love. Cintamu adalah Selfish Love, cinta yang mengharapkan, cinta karena menguntungkanmu. Cinta yang akan luntur ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Dengan cinta seperti ini kau ibaratnya sedang mengaspal jalan. Kau tebarkan pasir di atas sebuah jalan untuk meninggikannya. Lalu kau keraskan dan kau lapisi atasnya dengan aspal. Pada awalnya tampak bagus, kuat, dan nyaman dilewati. Setiap hari kendaraan lewat di atasnya. Dan musim pun berubah, ketika hujan turun dengan derasnya, dan truk-truk besar melintasinya. Lapisannya mengelupas, dan lama-lama tampak lah lobang di atas jalan itu. Cinta yang bukan True Love, adalah cinta yang seperti ini, yang akan berubah ketika sesuatu yang kau cintai itu berubah. Kau harus memahami hal ini, anakku.

***

Sekarang lihatlah, bagaimana Tuhanmu memberikan cintaNya. Dia mencintai setiap yang hidup, dengan cinta (rahman) yang sama, tidak membeda-bedakan. Manusia yang menyembahNya dan manusia yang menghinNya, semua diberiNya kehidupan. KekuasaanNya ada di setiap yang hidup. Dia tidak meninggalkan makhlukNya, hanya karena si makhluk tidak lagi percaya kepadanya. Jika Dia hanya mencintai mereka yang menyembahNya saja, maka Dia namanya pilih kasih, Dia memberi cinta yang berharap, mencintai karena disembah. Dia tidak begitu, dia tetap mencintai setiap ciptaanNya. Itulah True Love. Cinta yang tak pernah berubah, walau yang dicintai berubah. Itulah cinta kepunyaan Tuhan. Anakku, kau harus menyematkan cinta sejati ini dalam dirimu. Tanam bibitnya, pupuk agar subur, dan tebarkan bunga dan buahnya ke alam di sekitarmu.

Dan kau perlu tahu, anakku. Selama kau memfokuskan cintamu pada yang kau cintai, maka selama itu pula kau tak akan pernah bisa memiliki cinta sejati, True Love. Cinta sejati hanya kau rasakan, ketika kau melihat Dia dalam titik pusat setiap yang kau cintai. Ketika kau mencintai istrimu, bukan kecantikan dan kebaikan istrimu itu yang kau lihat, tapi yang kau lihat “Oh my God! Ini ciptaanMu, sungguh cantiknya. Ini kebaikanMu yang kau sematkan dalam dirinya.” Ketika kau lihat saudaramu entah yang sejalan maupun yang berseberangan, kau lihat pancaran CahayaNya dalam diri mereka, yang tersembunyi dalam misteri jiwanya. Kau harus bisa melihat Dia, dalam setiap yang kau cintai, setiap yang kau lihat. Ketika kau melihat makanan, kau bilang “Ya Allah, ini makanan dariMu. Sungguh luar biasa!” Ketika kau melihat seekor kucing yang buruk rupa, kau melihat kehidupanNya yang mewujud dalam diri kucing itu. Ketika kau mengikuti sebuah ajaran, kau lihat Dia yang berada dibalik ajaran itu, bukan ajaran itu yang berubah jadi berhalamu. Ketika kau melihat keyakinan lain, kau lihat Dia yang menciptakan keyakinan itu, dengan segala rahasia dan maksud yang kau belum mengerti.

Ketika kau bisa melihat Dia, kemanapun wajahmu memandang, saat itulah kau akan memancarkan cinta sejati kepada alam semesta. Cintamu tidak terikat dan terfokus pada yang kau pegang. Cintamu tak tertipu oleh baju filosofi, agama, istri, dan harta benda yang kau cintai. Cintamu langsung melihat titik pusat dari segala filosofi, agama, istri, dan harta benda, dimana Dia berada di titik pusat itu. Cintamu langsung melihat Dia.

Dan hanya Dia yang bisa memandang Dia. Kau harus memahami ini, anakku. Maka, dalam dirimu hanya ada Dia, hanya ada pancaran cahayaNya. Dirimu harus seperti bunga mawar yang merekah. Karena hanya saat mawar merekah lah akan tampak kehindahan di dalamnya, dan tersebar bau wangi ke sekitarnya. Mawar yang tertutup, yang masih kuncup, ibarat cahaya yang masih tertutup oleh lapisan-lapisan jiwa. Apalagi mawar yang masih berupa batang, semakin jauh dari terpancarnya cahaya. Bukalah hatimu, mekarkan mawarmu.

Anakku, hanya jiwa yang telah berserah diri saja lah yang akan memancarkan cahayaNya. Sedangkan jiwa yang masih terlalu erat memegang segala yang dicintainya, akan menutup cahaya itu dengan berhala filosofi, agama, istri, dan harta benda. Lihat kembali, anakku, akan pengakuanmu bahwa kau telah berserah diri. Lihat baik-baik, teliti dengan seksama, apakah pengakuan itu hanya pengakuan sepihak darimu? Apakah Dia membenarkan pengakuanmu? Ketika kau bilang “Allahu Akbar,” apakah kau benar-benar sudah bisa melihat keakbaran Dia dalam setiap yang kau lihat? Jika kau masih erat mencintai berhala-berhalamu, maka sesungguhnya jalanmu menuju keberserahdirian masih panjang. Jalanmu menuju keber-Islam-an masih di depan. Kau masih harus membuka kebun bunga mawar yang terkunci rapat dalam hatimu. Dan hanya Dia-lah yang memegang kunci kebun itu. Mintalah kepadaNya untuk membukanya. Lalu, masuklah ke dalam taman mawarmu. Bersihkan rumput-rumput liar di sana, gemburkan tanah, sirami batang mawar, halau jauh-jauh ulat yang memakan daunnya. Kemudian, bersabarlah, bersyukurlah, dan bertawakkallah. InsyaAllah, suatu saat, jika kau melakukan ini semua, mawar itu akan berbunga, lalu merekah menyebarkan bau harum ke penjuru istana.

Semoga Allah membimbingmu, anakku.

 
 

 

Read Full Post »

Emas dan perak adalah mata uang paling stabil yang pernah dikenal. Sejak masa awal Islam hingga hari ini, nilai mata uang Islam dwilogam itu secara mengejutkan tetap stabil dalam hubungannya dengan barang-barang konsumtif. Seekor ayam pada zaman Nabi Muhammad SAW harganya satu dirham. Hari ini, 1400 tahun kemudiaan, harganya kurang lebih satu dirham. Dengan demikian, selama 1400 tahun, inflasi adalah nol.

Dapatkah kita mengatakan hal yang sama untuk dolar AS atau uang kertas lainnya dalam 25 tahun terakhir? Dalam jangka panjang, mata uang dwilogam telah terbukti menjadi mata uang dunia paling stabil yang pernah dikenal. Mata uang tersebut telah dapat bertahan meskipun terdapat berbagai upaya untuk mentransformasi dinar dan dirham menjadi mata uang simbolik dengan cara menetapkan suatu nilai nominal yang berbeda dengan beratnya.

Bahkan lebih dari itu, dinar dan dirham berpeluang menjadi mata uang dunia. Sebab, dolar AS bukan lagi mata uang yang kuat seperti sebelumnya. Fakta-fakta belakangan ini mengenai nilainya dalam pertukaran internasional secara dramatis telah menunjukkan kelemahan inheren dari mata uang ini. Lihatlah, Amerika Serikat, yang dulu merupakan negara kreditor utama, sekarang telah menjadi negara debitor utama, disamping Brazil, Mexico, Argentina dan Venezuela.

Umar Ibrahim Vadillo (1998) bahkan membuktikan,dolar AS sebenarnya tak bernilai. Mengapa? Karena dunia kini dibanjiri terlalu banyak dolar. Dalam pasar-pasar uang saja terdapat gelembung-gelembung dolar AS yang berjumlah 80 trilyun dolar AS pertahun. Jumlah ini 20 kali lipat melebihi perdagangan dunia yang jumlahnya sekitar 4 trilyun dolar AS pertahun. Gelembung ini akan terus membesar dan membesar hingga suatu saat akan meledak dan pecah dan terjadilah keruntuhan ekonomi global yang luar biasa.

Sebagai perbandingan yang kontras, emas adalah logam yang berharga. Nilainya tak bergantung pada negara manapun, bahkan tak bergantung pada sistem ekonomi manapun. Maka dari itu, tak heran bila Vadillo (1998) menyatakan bahwa emas adalah satu-satunya mata uang yang dapat menjamin kestabilan ekonomi dunia.

Emas dan perak merupakan satuan mata uang standar ?yang telah ditetapkan berdasarkan taqrir (pengakuan atau persetujuan) Rasulullah SAW ? untuk menilai berbagai uang dan jasa.

Dinar dan dirham telah dan sedang dicetak di bawah pengawasan dan standar World Islamic Trading Organization (Organisasi Perdagangan Islam Dunia) dan disirkulasikan di Spanyol, Jerman serta Afrika Selatan. Dalam waktu dekat meluas ke Switzerland, Inggris dan negara-negara muslim lainnya. Saat mata uang bangsa-bangsa ditetapkan sebagai berat emas,mereka siap membeli dan menjual emas bagi mata uang mereka. Ini menyebabkan stabilnya (fixed) nilai tukar di antara mata uang. Dengan standar emas, tidak ada inflasi dan tingkat bunga.

Mata uang zakat adalah Dinar dan Dirham Islam,ini adalah tandanya sebagai mata uang kaum Muslimin. Dinar dan Dirham dapat juga menjadi mata uang dunia bagi seluruh masyarakat yang bebas/mandiri. Inilah uang jujur warisan kaum muslimin. (AW)

Sumber: Kitab . Dinar Emas Solusi Krisis Moneter

Read Full Post »

Emas merupakan mata uang abadi, cuma sedikit dari kita yang mengetahui bahwa nilai yang hakiki dari alat tukar itu sebenarnya adalah Emas. Saya jadi ingat cerita Ashabul Kahfi, cerita pemuda yang tetap istiqomah dijalan Allah yang hidup pada jaman yang dipimpin oleh raja yang lalim dan kufar. sampai akhirnya para pemuda ini sembunyi di gua kahfi sampai ratusan tahun, dan ketika bangun dari tidur menurut cerita uang dinar yang dibawa tidur selama ratusan tahun tetap berlaku sebagai alat tukar dijaman setelahnya.

Satu setengah tahun yang lalu isteriku coba membeli Logam Mulia (3 batang @100gr) harganya waktu itu sekitar 11 juta per 100 gr atau 110 ribu per gram. sebulan yang lalu atau sekitar bulan April harga per gram sudah mencapai 254 ribu rupiah. Dimana dalam jangka waktu satu setengah tahun nilai LM yang dibeli sudah meningkat menjadi 76.200.000 (sebelumnya 33.000.000) atau laba sebesar 43.200.000. Tentunya sangat menguntungan untuk menjadi alternative investasi, daripada uang tersebut ditabung atau deposito (tentunya muralaba atau bagihasilnya tentu tidak akan sebesar itu).

Kata orang tuan, kalau menyimpan telur jangan dalam satu keranjang tetapi tempatkanlah dibeberapa keranjang. pilosophy ini menarik, karena kalaulah semua uang kita disimpan hanya dalam beluk deposito atau tabungan maka jika terjadi inflasi maka uang kita menjadi berkurang nilainya. Kita ketahui kondisi ekonomi kita yang terus tidak menentu apalagi dengan kenaikan BBM yang terus memicu angka inflasi. Alhamdulillah tanggal 25 April 2008, saya bisa membeli LM sebanyak 10 batang ( 1000 gr dengan harga 267.500 per gram), dan saat ini harga dipasaran sudah mencapai 285.000 pergram. sehingga secara perhitungan hanya dalam waktu 2 minggu investai LM saya sudah menghasilkan 17.500.000.

Investasi dengan LM cukup mudah karena jika kita membutuhkan uang segera maka bisa langsung kita cairkan ke toko emas, tidak seperti jika kita investasi dalam bentuk Tanah, kendaraan, yang tentunya tidak dapat segera dicairkan jika kita menginginkan harga yang bagus.

untuk mengetahui perkembangan harga pasar emas http://www.logammulia.com/

Selamat berinvestasi, mulailah dari sekarang walaupun hanya 1 gram dulu teruslah berinvestasi.

Read Full Post »

Kekuatan Cinta

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda  lagi, usia yg sudah senja  bahkan sudah mendekati malam, pak Suyatno 58  tahun, kesehariannya diisi  dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga  sudah tua. Mereka menikah  sudah lebih 32 tahun  Mereka dikarunia 4 orang anak. Setelah istrinya  melahirkan anak ke empat,  disinilah awal cobaan menerpa, tiba2 kakinya  lumpuh dan tidak bisa  digerakkan itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak  tahun ke tiga seluruh  tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnyapun sudah  tidak bisa digerakkan lagi.  Setiap hari pak Suyatno memandikan, membersihkan  kotoran, menyuapi, dan  mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum  berangkat kerja dia  letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya  tidak merasa kesepian.  Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu  melihat istrinya  tersenyum, untunglah tempat usaha pak Suyatno  tidak begitu jauh dari  rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk  menyuapi istrinya makan  siang. Sorenya dia pulang memandikan istrinya,  mengganti pakaian dan  selepas maghrib dia tem ani istrinya nonton  televisi sambil menceritakan  apa2 saja yg dia alami seharian.  Walaupun istrinya hanya bisa memandang  tapi tidak bisa menanggapi, pak  Suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu  menggoda istrinya setiap  berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang  25 tahun, dengan sabar  dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka.  Sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si  bungsu yg masih  kuliah.  
Pada suatu hari ke empat anak Suyatno berkumpul  dirumah orang tua mereka  sambil menjenguk ibunya. Setelah anak2 menikah,  mereka tinggal dengan  keluarga masing2. Pak Suyatno sudah lama  memutuskan bahwa dia yang merawat  ibu anak2nya dan yang dia inginkan hanya satu  yaitu semua anaknya  berhasil.  Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung  berkata “Pak, kami ingin  sekali merawat ibu karena semenjak kami kecil,  kami melihat bapak merawat  ibu dan tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari  bibir bapak. bahkan bapak  tidak ijinkan kami menjaga ibu”. Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya : “Ini sudah keempat kalinya  kami mengijinkan bapak  menikah lagi, kami rasa ibupun akan  mengijinkannya, kapan bapak menikmati  masa tua bapak. Dengan berkorban seperti ini kami  tidak tega melihat  bapak, kami janji kami akan merawat ibu  bergantian”.  Pak Suyatno menjawab  dengan jawaban yg tidak diduga anak2 mereka :  “Anak2ku  Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu  Mungkin bapak akan menikah  lagi, tapi ketahuilah bahwa dengan adanya ibu  kalian disampingku itu,  sudah  lebih dari cukup, dia telah melahirkan  kalian”…. .. sejenak  kerongkongannya tersekat, “Kalian yg selalu  kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta, yang tidak satupun dapat  menggantikannya, dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia  menginginkan keadaanya seperti  Ini ?”.. Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah  batin bapak bisa  bahagia  meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang”. ”  Kalian menginginkan bapak  yg masih diberi Allah kesehatan ini, dirawat oleh  orang lain ?”  “Bagaimana  dengan ibumu yg masih sakit ?”   Sejenak meledaklah tangis anak2 pak Suyatno dan  merekapun melihat  butiran2  kecil jatuh dipelupuk mata ibu Suyatno…dengan  pilu ditatapnya mata suami  yg sangat dicintainya itu..  Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah  satu stasiun TV swasta  untuk menjadi nara sumber di acara islami selepas  shubuh, Mereka mengajukan  pertanyaan kepada pak Suyatno bagaimana caranya  mampu bertahan selama  25  tahun merawat istrinya yg sudah tidak bisa apa2.  Di saat itu pak Suyatno  menangis. Tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum perempuanpun juga  tidak sanggup menahan haru. Di situlah pak Suyatno bercerita :” Jika  manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi  dia tidak mencintai  karena Allah, maka semuanya akan luntur. Saya  memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat  diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya,  bukan dengan lahiriah  saja,  dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..”   Sekarang dia sakit, berkorban untuk saya, karena  Allah… dan itu  merupakan  ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi  dia  sakit. Setiap malam saya bersujud dan menangis  dan saya dapat bercerita  kepada Allah. Di atas sajadah.. saya yakin..  hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar  rahasia saya..

Bagaimana dengan cinta yang anda miliki, apakah sebesar Pak Suyatno………….

Read Full Post »